Indonesia PERS Channel, Diduga Kuat Kepala Sekolah beserta jajarannya telah melakukan pungli terhadap Para Orang tua murid baru, Sejak tahun ajaran 2022, 2023 dan 2024, hal ini terungkap dari aduan beberapa orang tua siswa yang merasa keberatan dengan adanya keharusa keharusan membayar Sumbangan wajib salah seorang dari Orang tua murid menuturkan kepada awak media dan tim ,bahwa anaknya ketika masuk sekolah ditahun 2022. pihak sekolah meminta biaya sumbangan dengan dalih untuk uang bangunan sebesar Rp.500.000, dan uang seragam sebesar 1juta totalnya Rp. 1.700.000 ( satu juta tujuh ratus ribu rupiah ) Kemudian di tahun ajaran 2024 pun pihak sekolah meminta biaya sumbangan sebesar 500ribu rupiah untuk uang bangunan, serta untuk seragam 1juta 300ribu rupiah per-Siswa Baru yang totalnya Rp. 1.800.000 ( satu juta delapan ratus ribu rupiah ) kata wali siswa bercerita dengan bahasa daerah beringin, aku empai bayar 700ribu pak, soalnye aku katek duit, aku cuman nakok paruan pak, tapi kata pihak sekolah khusus aku, aku boleh mencicil, karena aku kenal dengan salah satu bagian panitia pemungutan sumbangan tersebut, tapi entah aku gak tau pak, apa itu cuma ngomong ke aku aja, atau sama yang lain juga kaya gitu ngomongnya, seraya menunjuk kearah sekolah, bukannya kalo sumbangan itu seikhlasnya ya pak kata wali siswa.
dihari Jum'at 18 Oktober AHMAD REZA ANDESTA Jurnalis dari IPC, ALEX SAMSURI anggota LSM dari JPKP, YULIZAR ANWAR dari media PATROLI, dan IWAN bersama Temanya dari LSM Pemuda Pancasila mengkonfirmasi ke pihak sekolah, Oknum
Kepala sekolah inisial N menjelaskan kepada awak media dan tim dengan nada sedikit gemetar bahwa memang ada pungutan 300ribu rupiah untuk bangunan diTahun 2022 dan Tahun 2023 , akan tetapi kepsek berkelit kepada awak media dan tim bahwa pungutan itu hanya ada ditahun 2022 dan 2023, padehal wali murid dan siswa juga menceritakan kepada awak media dan tim terkait sumbangan 500ribu rupiah untuk bangunan, dan 1juta 300ribu rupiah untuk seragam sekolah ditahun 2024 ini, saat itu juga kepsek didampingi ajudannya, dan ajudannya juga berusaha membela bosnya (kepsek) dengan menjelaskan uang bangunan hanya kami minta 300ribu rupiah persiswa, patut diduga juga bahwa kepala Sekolah dan jajarannya ada yang disembunyikan dalam hal ini.
peliput : AHMAD REZA ANDESTA
0 Komentar