Senin, 11 November 2024, Indonesia PERS Channel, Tuti Turimayanti, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat II yang mencakup Kabupaten Bandung Barat, mengadakan reses Perdananya di Desa Kertamulya Kecamatan Padalarang untuk Tahun Sidang 2024-2025 dan Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Kertamulya, Farhan Fauzi yang pada kesempatan ini beliau membuka kegiatan dengan menyampaikan apresiasi kepada Tuti Turimayanti sebagai wakil rakyat dari wilayah tersebut di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Begitu juga Pamriadi ( suami dari Tuti Turimayanti) dalam kesempatan ini juga turut hadir untuk memberikan sambutan dan beluau mengharapkan pentingnya dukungan terhadap Kepala Desa Farhan Fauzi beserta masyarakat Desa Kertamulya. Selain itu beliau menjelaskan dengan alasan mengapa Desa Kertamulya dipilih sebagai lokasi pertama kegiatan reses ini, yaitu karena desa tersebut memberikan suara terbanyak bagi Tuti pada pemilihan legislatif sebelumnya. Oleh karena itu, Desa Kertamulya menjadi salah satu prioritas utama dalam penyerapan aspirasi masyarakat.
Dalam sambutannya, Pamriadi juga menyampaikan bahwa Tuti Turimayanti berkomitmen untuk terus memperjuangkan peningkatan insentif bagi kader Posyandu di wilayah Jawa Barat. Ia mengajak masyarakat yang memiliki aspirasi untuk tidak ragu menyampaikan langsung ke kediaman Tuti di Cijeungjing.
Sebagai penutup, Tuti Turimayanti menyampaikan bahwa reses ini adalah hari pertama dari serangkaian kegiatan yang akan dilakukannya dalam masa reses. Ia menegaskan bahwa tugas utamanya dalam kegiatan ini adalah mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat, yang nantinya akan diperjuangkan di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Dengan kegiatan reses ini, Tuti berharap dapat menampung dan membawa berbagai aspirasi masyarakat untuk kemudian dibahas dalam sidang DPRD Provinsi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bandung Barat.
Dalam kegiatan reses ke-I Tahun Sidang 2024-2025 di Desa Kertamulya, Tuti Turimayanti menjelaskan bahwa dirinya bertugas di Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, yang membawahi bidang pemerintahan dengan puluhan leading sector atau sebagai sektor utama terkait. Tuti pun menegaskan betapa pentingnya peranannya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya dari daerah pemilihannya.
"Saya harus mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Apa yang kita bahas sekarang terkait anggaran bisa saja dimasukkan dalam anggaran 2026 atau perubahan anggaran mendatang," ujar Tuti, menandakan komitmennya untuk menyampaikan dan memperjuangkan setiap usulan yang masuk.
Dalam sesi penyerapan aspirasi, masyarakat menyampaikan berbagai usulan. Di antaranya adalah permintaan peningkatan insentif untuk guru ngaji, pembangunan infrastruktur berupa drainase di lingkungan yang mencakup 25 RW, serta berbagai kebutuhan lain yang diajukan warga.
Feni Irmawanti, perwakilan dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Kertamulya, menyampaikan permohonannya terkait penambahan anggaran untuk revitalisasi posyandu. Menurut Feni, anggaran yang saat ini diberikan oleh desa dirasa masih sangat minim dan tidak mencukupi untuk mendukung program kesehatan ibu dan anak secara optimal.
Selain itu, salah satu kader posyandu juga mengajukan permintaan untuk hibah tanah guna pembangunan kantor posyandu di beberapa wilayah. Hal ini diusulkan karena keterbatasan fasilitas yang ada saat ini, sehingga dibutuhkan ruang yang memadai untuk memberikan layanan kesehatan dan konsultasi bagi masyarakat.
Tuti Turimayanti menanggapi setiap aspirasi yang disampaikan dengan mencatat usulan-usulan tersebut sebagai bahan yang akan dibawanya dalam pembahasan di tingkat DPRD Provinsi. Ia berkomitmen untuk mengawal setiap aspirasi agar dapat terwujud melalui alokasi anggaran yang sesuai di masa yang akan datang.
Pada sesi akhir kegiatan reses di Desa Kertamulya, Dayat Suryadi, Ketua RW 25, menyampaikan aspirasinya terkait permasalahan infrastruktur di wilayah Perumahan Bukit Berlian. Dayat menuturkan bahwa sering terjadi benturan antara kebutuhan pembangunan infrastruktur lingkungan dengan pihak pengembang (developer). Masalah ini mengakibatkan berbagai proyek perbaikan atau pembangunan terhambat karena tidak adanya kesepakatan atau dukungan yang jelas dari pihak pengembang.
Menanggapi berbagai aspirasi dari masyarakat Desa Kertamulya, Tuti Turimayanti memastikan bahwa seluruh masukan akan ditampung dan diperhatikan dengan serius. Ia berkomitmen untuk menyampaikan aspirasi tersebut dalam sidang DPRD Provinsi Jawa Barat serta memperjuangkannya melalui jalur yang ada.
"Saya sebagai wakil rakyat sudah melihat dan menilai langsung kebutuhan yang ada. Ternyata, saat ini hanya ada anggaran untuk mobil operasional posyandu. Saya akan bantu usahakan tambahan anggarannya, tetapi nanti akan disalurkan melalui anggaran desa. Mungkin itu yang bisa Tuti sampaikan untuk saat ini," jelas Tuti.
Pernyataan Tuti tersebut menegaskan komitmennya untuk mengawal setiap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, termasuk dukungan tambahan anggaran untuk kebutuhan fasilitas kesehatan seperti posyandu dan penyelesaian masalah infrastruktur di perumahan. Ia berharap dengan adanya komunikasi yang lebih baik antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait, solusi yang konkret dapat segera diwujudkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Desa Kertamulya, di penutup pembicaraannya.
Peliput : Yudi M Noor.
0 Komentar